Tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun yang lain. Untuk pertama kalinya...
KESEHATAN & UMUM
- tidak bertemu artinya menolong
- berinteraksi sesama manusia terbatasi layar. Interaksi yang seharusnya menyenangkan tergantikan mata dan leher lelah serta kuota yang membengkak
- terkurung berbulan-bulan seperti hewan di kebun binatang atau napi di penjara, dengan hanya ditemani orang-orang serumah
- rumah (bahkan kamar) menjelma menjadi kantor, sekolah, kampus, tempat gym, bioskop, dan tempat hiburan
- harus memakai masker ke mana pun pergi
- takut untuk ke rumah sakit
- sakit tanpa dijenguk dan ditemani, meninggal tanpa ada yang melayat
PENDIDIKAN
- 'belajar di rumah' memiliki makna yang berbeda
- kelas berganti jadi room meeting, tanpa papan tulis di depan
- praktikum tanpa 'praktik'
- wisuda dan perpisahan tanpa foto bareng
swebinar menjadi hal yang biasa- ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa harus putar otak agar kegiatan tetap berjalan
AGAMA
- Bulan Ramadhan tanpa ke masjid
- Shalat Eid dilaksanakan rumah
- shalat berjamaah tanpa rapatkan shaf
- Indonesia tidak mengirim rombongan haji
- Lebaran dan Natal tanpa mudik
*Lengkapnya lihat pada post ini
LINGKUNGAN
- ada bencana yang melanda seluruh dunia, bukan negara atau daerah tertentu saja
- laut di perairan Venesia kembali jernih
- polusi udara menurun di kota-kota dunia
- langit biru dan jernih terlihat di Jakarta
PARIWISATA
- liburan #dirumahsaja
- tur virtual bukanlah hal yang aneh
- penerbangan (terutama antarnegara) dilarang; yang dibolehkan sepi dan kosong
- industri hotel, perjalanan, dan penerbangan jatuh bangkrut
HIBURAN
- konser di dalam mobil, atau secara virtual, atau yang tidak beruntung dibatalkan
- konser hanya duduk di mobil atau di depan laptop tanpa loncat-loncat
- film dirilis di media streaming, karena bioskop menjadi berbahaya; tanggal rilisnya pun mundur
OLAHRAGA
- Olimpiade Tokyo 2020 mundur ke 2021
- beragam liga dibatalkan, atau terpaksa bertanding tanpa sorak dan riuh penonton
EKONOMI
- harga minyak mentah capai nilai negatif
- pekerja bekerja di rumah (WFH), hingga ada yang 'dirumahkan'
- toko retail dan restoran sepi, merugi, hingga tutup, bahkan perusahaan besar sekalipun
- jutaan orang kehilangan pekerjaan, baik di sektor formal maupun infromal
- hampir seluruh dunia alami resesi
POLITIK
- demonstrasi dan aksi protes dikhawatirkan akan menyebarkan virus
- pemilu perlu disesuaikan agar aman.
Tapi, sebenarnya apa yang membuat semua itu terjadi?
Siapa yang menjadi pembuat masalah ini?
Kekuatan super macam apa yang dapat mengubah dunia dan kehidupan manusia seluar biasa ini?
________________________________________________________
Beragam aspek kehidupan manusia berubah di tahun 2020.
Mengapa semua ini terjadi? Siapa yang begitu berpengaruh hingga dapat mengubah kehidupan kita?
Gaya Hidup baru di masa pandemi
Menjaga Kebersihan Level Ekstra
Virus corona memang menyeramkan, tetapi senjata untuk membunuhnya bukanlah sesuatu yang canggih: sabun. Sejak dimulainya pandemi, anjuran untuk mencuci tangan menjadi sering terdengar. Kita jadi selalu mencuci tangan ketika dari luar rumah, tidak akan makan sebelum cuci tangan, dan berhati-hati jika makan di luar. Benda-benda di ruang umum jadi sering dibersihkan, baik di usap maupun disemprot disinfektan, meskipun di sana belum tentu ada virus corona Kita jadi takut untuk memegang wajah, apalagi hidung dan mulut. Kebiasaan baik ini baru muncul sekarang, walaupun penyakit flu, TBC, pneumonia, dan penyakit pernapasan lainnya sudah ada sejak dulu.
Tidak berjabat tangan
COVID-19 menular melalui kontak fisik. Berjabat tangan menjadi hal yang dihindari. Sebagai gantinya, orang-orang menggunakan sikunya atau melakukan fistbump. Ketika memegang benda yang sering dipegang seperti gagang pintu, orang-orang juga beralih menggunakan sikunya.
Semua dari Rumah, Semua Virtual
Pandemi memaksa kita untuk tidak bertemu orang lain. Di rumahlah kita tidak bertemu orang lain, sehingga semua harus dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja, bersekolah, berbelanja, mencari hiburan, hingga berolahraga. Rumah ibarat satu-satunya tempat di hidup kita. Berkat teknologi internet, semua itu mungkin dilakukan. Semua hal dialihkan menjadi daring, mulai dari rapat, belajar, seminar, konser, hingga mengikuti tur. Dulu orang (mungkin juga kalian) pernah membayangkan di masa depan saat segala sesuatu dilakukan dari rumah. Kita tidak perlu menghabiskan waktu dan uang transpor serta macet-macetan waktu hanya untuk mencapai tempat yang ingin dituju. Dan ya, masa depan itu sekarang. Sekarang itu terjadi, tidak semua orang senang dengan angan-angan tersebut.
Bersepeda
Bersepeda menjadi hal yang viral di tahun ini. Nyatanya sepeda merupakan salah satu alat transportasi terbaik selama pandemi. Transportasi umum dikhawatirkan untuk menyebarkan virus. Mobil dan motor menghasilkan polusi udara. Sepeda tidak menghasilkan polusi dan tidak membuat orang berdekatan. Sepeda juga menyehatkan, sehingga banyak juga orang bersepeda untuk berolahraga. Tidak seperti olahraga lain, bersepeda minim berkerumun dan kontak fisik. Satu kekurangan sepeda: memakai masker saat berolahraga berat cukup berbahaya, termasuk bersepeda. Hal ini membuat pesepeda berat harus memilih antara terpapar COVID-19 atau sesak napas.
Produktif dan Mencoba Hal Baru
Tidak keluar rumah membuat kita memiliki waktu senggang lebih banyak (walaupun mungkin tidak). Hari libur yang seharusnya bisa berwisata sekarang hanya di rumah. Banyak orang yang mengisi waktu dengan hal-hal baru atau hobi yang pernah ditinggalkan. Seperti menonton drama serial. Ada juga yang cenderung produktif, seperti memasak, membaca buku, mengikuti kursus daring, webinar atau melakukan yoga. Banyak yang membandingkan dengan Isaac Newton yang menemukan ilmu kalkulus, teori tentang optik, dan gravitasi. Akibatnya banyak orang berlomba-lomba untuk produktif di masa pandemi hingga menjadikannya sebuah tren. Namun beberapa mengkritik tren ini karena menghadapi pandemi saja sudah berat, tidak perlu menambah beban dengan mengaharuskan diri untuk produktif.
________________________________________________________
Isu Seputar Pandemi 2020
Lockdown vs. Quarantine vs. Karantina wilayah vs. PSBB vs. PSBB transisi vs. PSBB longgar vs. New normal
Kesehatan vs. Ekonomi
‘Cerita’ di Awal Pandemi
Sumber grafik: www.worldometers.info/coronavirus/coronavirus-cases/ |
Hoaks dan Konspirasi
Kelangkaan di Awal Pandemi
Herd Immunity dan Vaksin
Bagaimana pandemi akan berakhir?
Flu Spanyol (1918-1920; 20-100 juta korban jiwa)
- Saking banyaknya yang terjangkit (500 juta orang, ~1/3 populasi dunia), herd immunity terbentuk
- Virus diduga bermutasi menjadi varian yang kurang berbahaya
Black death (1346-1353; 75-200 juta korban jiwa)
- Sebenarnya belum berakhir dan masih terus terjadi hingga abad 17 (The Second Plague)
- Penyebaran ditekan dengan menerapkan isolasi bagi kapal yang baru datang (asal kata ‘karantina’)
Dibuang sayang
Ulasan Pandemi 2020
- Pengangkatan Duta Corona
- Lockdown Vietnam yang berhasil
- Pesta di Kota Wuhan
- Dampak pandemi terhadap kesehatan mental
Kaleidoskop 2020
- Pemakzulan Donald Trump
- Evakuasi WNI dari Wuhan
- Rumor kematian Kim Jong Un
- Among Us
- Tiktok dilarang di beberapa negara (termasuk Indonesia)
- Kematian tokoh di 2020: Kobe Bryant, Glenn Fredly, Sapardi Djoko Damono, dan Chadwick Boseman
Comments
Post a Comment