Skip to main content

Bintang Neutron di Nidavellir (Avengers: Infinity War)


Arsip Instagram 19 Mei 2018

Sumber marvel-cinematic-universe-guide.fandom.com

Sudah nonton Avengers: Infinity War? Masih ingat adegan di atas? Ya itu adalah adegan ketika Thor mendapat Stormbreaker, palu barunya, di Nidavellir. Nidavellir sendiri merupakan sebuah kota yg penduduknya bekerja sebagai pandai besi. Penduduknya disebut Kurcaci (Dwarf). Ada satu hal yg menarik mengenai Nidavellir, yaitu sumber energi untuk melelehkan besi-besi tersebut: sebuah bintang neutron.

Bintang neutron (atau neutron star) sendiri adalah jasad bintang yg mati melalui proses supernova. Ketika bintang kehabisan bahan bakar, pembangkit energi (fusi nuklir) dalam bintang berhenti. Saat tidak ada lagi energi yg menahan bintang, gravitasi menguasai dan meruntuhkan bintang. Saking besarnya gravitasi, elektron dan proton pd bintang bersatu dan membentuk neutron. Sebab itu disebut bintang neutron. Pd keadaan ini, gravitasi ditahan oleh 'tekanan neutron terdegenerasi'.

Namun bukan berarti fusi nuklir berhenti bintang neutron akan kehilangan seluruh energinya. Bayangkan seperti air mendidih yg tidak langsung dingin ketika kompor dimatikan. Bintang neutron tetap sangat panas, bahkan lebih panas dari matahari. Dari sini para Kurcaci mendapat energi untuk menyalakan tungku dan melelehkan besi. Bintang neutron memiliki diameter hanya sekitar 20 km, tetapi memiliki massa hingga 3 massa matahari. Atau seberat Gunung Everest dalam volume sebesar penghapus! Sebab itu bintang neutron digolongkan sebagai "objek kompak" dan salah satu benda paling ekstrim di alam semesta. Karena massa yg besar, bintang neutron memiliki medan magnet yg kuat dan gravitasi sangat besar, hingga tubuh astronot yg jatuh mengalami proses "spaghettification". Mungkin para Kurcaci telah mencari cara menangani gaya gravitasi dan magnet yg sangat kuat ini :D. Satu lagi hal menarik dari bintang neutron. Untuk mempertahankan kekekalan momentum sudutnya, mereka berotasi dgn sangat cepat: ratusan kali per detik. Beberapa di antaranya memancarkan radiasi elektromagnetik sehingga disebut pulsar.

Sumber: Wikipedia, YouTube

Comments

Popular posts from this blog

2020, Glass Plague & 2021, Period of Isolation

  You are at a coast, standing alone while staring the vast ocean. The sound of wave, cold breeze, and moon light accompany your present there. Something flying by catches your eyes. A sheet of fabric is being blown by the dawn wind, until it lands beside you. It is a mask. It has been a long time, huh? For the pandemic affecting all side of your life. You begin to recall the moment you were starting that year. How excited you were to do everything you want to do. Plan and dream were created for that year and beyond. You pushed your interest to be explored and developed. You were fascinated of what the new land had and offered to you. It went so well. Until, the first news arrived. "A new flu-like disease emerge in a city in the Far East" At first, you and other people overlooked it. Diseases come and go in the news every year. Humanity has advanced a lot since the history of pandemic. Sanitation, vaccines, antibiotics, modern medical technology, and a better understanding of

Fisika Modern #0 — Pembuka

Ketika fisika (dan persepsi kita terhadap alam semesta) hancur gara-gara satu hal: cahaya Apa perbedaan artikel ini dengan buku teks dan slide dosen? Lebih seru! Seri ini juga mengangkat sisi sejarah dari fisika modern. Kalian tidak hanya mempelajari teori dan hasil eksperimen ilmuwan-ilmuwan pada zaman itu, tetapi juga merasakan terkejutnya, kebingungan, dan excited-nya ilmuwan-ilmuwan itu dalam merombak ilmu fisika.  Fisika modern bukan sekadar untaian rumus-rumus yang tiba-tiba muncul dan gak tau dipakai buat apa. Fisika modern mengubah pandangan fisikawan (dan seharusnya kita semua) terhadap alam semesta ini dan bagaimana mereka bekerja. Asumsi kita yang selama ini kita anggap benar (waktu dan panjang itu mutlak, elektron adalah partikel, alam semesta seperti yg kita lihat, dll.) ternyata salah, dan hanya berlaku untuk ukuran kita. Ketika benda itu sangat kecil, atau sangat besar, atau sangat cepat, semuanya berubah menjadi aneh dan tidak masuk akal. Tetapi, itu lah keb