Arsip Instagram 15 April 2019
Sumber aktual.com
Hubungan antara rakyat dan wakil rakyat tidak seperti ketua dan wakilnya. Berikut ilustrasinya. Sebuah lembaga akan membuat seminar dgn mengundang sekolah2. Karena keterbatasan tempat, tidak semua siswa dapat ikut seminar tsb. Dipilihlah 20 org yg akan mewakili sekolah tsb. Diharapkan dgn ikutnya 20 org ini, seolah-olah seluruh siswa telah ikut seminar. 20 org ini akan menyampaikan isi seminar kepada teman2nya. Mereka juga menyampaikan pertanyaan dan pendapat yg ada di pikiran teman2nya jika mereka juga ikut seminar. Karena itu 20 org ini haruslah org yg aktif dan kritis, bukan org yg mengharap konsum saja dan tidur selama seminar.
Begitu juga dgn wakil rakyat. Karena sgt sulit jika seluruh rakyat terlibat, maka dipilihlah beberapa org yg mewakili rakyat di pemerintahan. Mereka yg akan menyampaikan aspirasi dan pendapat kita terhadap pemerintah. Dan jika pemerintah punya kebijakan baru, pemerintah tidak perlu repot2 bertanya ke setiap rakyat apakah mereka setuju atau keberatan dan apa pendapat mereka. Pemerintah cukup bertanya pada wakil rakyat. Karena itu, idealnya wakil rakyat harus dari beragam kalangan. Bukan hanya yg tua, karena yg muda pun punya aspirasi. Bukan hanya mayoritas, karena minoritas pun ingin didengar. Bukan hanya yg kaya, karena yg miskin pun memegang kekuasaan tertinggi negara.
DPR dan DPRD memiliki 3 fungsi: legislasi, anggaran dan pengawasan. Fungsi legislasi berarti membuat aturan dan kebijakan (UU dan Perda). UU ITE, UU perlindungan anak, UU KPK, RUU PKS, dan UU lainnya adalah hasil pekerjaan DPR. Dgn membuat aturan, berarti mereka mengatur segala lini kehidupan di negara ini. Karena itu pilihlah caleg yg sesuai dgn pribadi kita. Jika kalian mendukung kesetaraan gender, pilihlah calon yg akan memperjuangkannya di DPR/D. Jika kalian rakyat kecil, pilihlah caleg yg rakyat kecil juga, atau setidaknya dekat dgnnya, sehingga dia mengerti penderitaan rakyat kecil dan berpihak padamu saat menjabat nanti. Dan sebagainya.
Kedua anggaran. DPR/D bertugas menyetujui utk apa saja uang rakyat digunakan. Ketiga pengawasan. DPR berperan mengawasi jalannya UU, APBN, dan juga pemerintah. Jgn sampai DPR yg seharusnya mengawasi, malah jadi yg diawasi sama KPK.
Bagi kalian yg blm menentukan pilihan, masih ada waktu sehari utk cari tau tentang calon 'wakil' kita. Kalau website KPU sedang sibuk spt pendaftaran-utbk, kalian bisa riset ke jariungu.com, pintarmemilih.id dan Line Today. Utk melihat kinerja calon petahana, kalian bisa buka rekamjejak.net dan wikidpr.org.
Pemilu adalah cara paling mudah kita menyuarakan pendapat dan berpartisipasi thdp negara ini. Tidak usah keluar uang atau panas2an demo, cukup datang ke TPS dan pilih calon yg berkualitas dan cocok dgn tugas2 di atas. Ini satu-satunya cara utk menunjukkan bahwa suara rakyat itu penting dan rakyatlah yg berdaulat di negara ini. Jgn sia2kan 'kekuasaanmu' ini dgn tidak memilih calon yg demen bolos dan korupsi. Dan jgn sia2kan pengorbanan negara yg telah banyak keluar uang di pemilu ini.
DPR yang baik dimulai saat kita memilih caleg yang baik pula. Jangan sampai lembaga yang anggotanya kita pilih sendiri, malah jadi lembaga paling bobrok di negara ini. Dan ingat, jangan pilih (golongan) putih!
Comments
Post a Comment