Arsip Instagram 22-29 Oktober 2017
Sumber Kompasiana
Sumber pinterpolitik.com
Tepat seminggu kemarin, periode Gubernur Jakarta 2012-2017 berakhir. Esok harinya, dilantiklah gubernur baru pilihan rakyat Jakarta, Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno sebagai wakil. Semoga dengan terpilihnya gubernur yang baru, Jakarta menjadi lebih maju dan lebuh bahagia penduduknya (seperti slogannya "Maju kotanya, bahagia warganya")
Periode kemarin, merupakan periode yang unik bagi Jakarta. Hal ini disebabkan ada 3 orang yang menjadi gubernur pada masa itu: Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Djarot Saiful Hidayat. Jokowi mengakhiri jabatannya tahun 2014 karena terpilih menjadi Presiden RI ke-7. Sedangkan Ahok mengakhiri jabatannya tahun ini karena menjadi tersangka kasus penistaan agama saat kampanye.
Namun periode kemarin juga membawa cukup banyak perubahan kepada Kota Jakarta. Tentunya perubahan kepada yang lebih baik. Pembangunan infrastruktur menjadi marak, begitu juga dengan reformasi birokrasi yang dilakukan mereka. Nah apa saja yang mereka buat untuk Jakarta? Yuk simak post-post selanjutnya!
Transjakarta Koridor 13
Koridor 13 merupakan koridor terbaru Transjakarta dengan rute Tendean - Ciledug. Koridor ini baru dibuka Agustus lalu. Berbeda dengan koridor TJ lainnya yang hanya memakai separator jalan, koridor 13 menggunakan jalan layang sehingga menjadikannya JLKB (Jalan Layang Khusus Bus) pertama dan satu-satunya di Indonesia. Jadi begitu jalan bawahnya macet-macetan, TJ enak-enakan di atas tanpa halangan apapun. Ditargetkan Koridor ini akan mengangkut 40.000 penumpang tiap harinya. Koridor ini juga dilengkapi ornamen khas betawi di sisi jalannyaNamun koridor 13 ini menjumpai beragam masalah. Salah satunya letak halte yang sangat sangat tinggi dan tidak ramah disabilitas. Sehingga dari belasan halte, baru 6 yang dibuka: Tendean, Tirtayasa, Mayestik, Cipulir, Adam Malik, dan Puri Beta. Selain itu, Koridor 13 juga tidak terintegrasi dengan angkutan umum lainnya, bahkan sesama koridor Transjakarta juga tidak terhubung. Padahal biasanya TJ selalu menghubungkan halte-halte TJ yang berdekatan. Saat ini, koridor 13 melayani 3 rute: Ciledug - Blok M, Ciledug - Pancoran, dan Ciledug - Bundaran HI
Masjid KH Hasyim Asy'ari (Masjid Raya Jakarta)
Pada Idul Adha tahun 2012, Jokowi tersadar bahwa Jakarta tidak memiliki masjid raya. "Jakarta Pusat ada Masjid Istiqlal, Jakarta Selatan ada Masjid Al-Azhar, Jakarta Utara ada Islamic Center, Jakarta Timur ada Masjid At-Tin. Jakarta Barat nanti ada Masjid Raya Jakarta," kata Jokowi saat peletakan batu pertama 26 September 2014. Pada tanggal 15 April 2017, Jokowi pulalah yang meresmikannya masjid iniMasjid KH Hasyim Asy'ari yang terletak di Jl. Daan Mogot mempunyai luas 17.000 m². Masjid yang dapat menampung 12.500 jemaah ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan untuk ruang serbaguna, sedangkan lantai dua dikhususkan untuk ruang utama ibadah.
Sumber detik.com
Masjid ini memiliki 5 menara yang melambangkan Rukun Islam. Begitu masuk, saya merasakan budaya Betawi yang sangat kental pada masjid ini. Desain rumah Bapang, atap segitiga, dan ornamen Betawi menghiasi setiap sudut masjid raya ini. Masjid ini juga ramah terhadap pengguna kursi roda dan mengedepankan konsep green building.
Meskipun begitu, masjid ini juga diterpa isu miring. Salah satunya bentuk masjid yang menyerupai salib. Padahal ketika dilihat dari atas, bentuknya seperti huruf 'T', bukan salib. Bentuk pintu yang mirip salib juga sebenarnya hoax belaka.
Sumber: detik.com dan kompas.com
📍Masjid KH Hasyim Asy'ari, Daan Mogot, Jakarta Barat
Simpang Susun Semanggi
Karya Ahok lainnya yang sering dibicarakan adalah Simpang Susun Semanggi. Sebelumnya, fly over Semanggi memang sudah ada sejak zaman Soekarno. Namun karena sering macet akibat pertemuan banyak lalin, akhirnya dibuat lah jalan layang tambahan. Terdapat dua jalan layang tambahan:Jalan layang yang menghubungkan kendaraan dari Cawang (Gatot Subroto) menuju ke Thamrin (Sudirman) serta yang menghubungkan kendaraan dari Slipi (Gatsu) menuju Blok M (Sudirman)
Karena jalan layang ini, kendaraan tidak perlu berputar di kuping Semanggi melewati kolong Jalan Sudirman, yang sering menjadi titik kemacetan. Dengan adanya simpang susun ini, diharapkan kemacetan berkurang 20-30%
Sumber cnnindonesia.com
Sumber x.detik.com
Selain karena desainnya, SSS juga dipuji karena tidak menggunakan dan APBD sama sekali. Uang untuk membangun didapat dari CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai kompensasi atas penambahan Koefisien Luas Bangunan (KLB). Dan dari kompensasi sekitar Rp. 500 milyar, tersisa sekitar 150 milyar! Rencananya uang ini akan digunakan untuk memperbaiki trotoar dan saluran utilitas.
📍Simpang Susun Semanggi, Jl. Gatot Subroto dan Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Selatan
Selain ketiga tempat di atas, karya Jokowi - Ahok - Djarot yang tidak sempat dikunjungi ialah Kalijodo, revitalisasi Transjakarta, dan penataan Kampung Pulo
Comments
Post a Comment