Skip to main content

Keliling Jakarta eps 10 - Melihat Jakarta Baru


LRT Jakarta

LRT dengan dua gerbong (terlihat pendek dibanding MRT atau CL) 
Selain MRT, Jakarta juga kedatangan transportasi rel lain: LRT. LRT atau kereta ringan sudah dijelaskan pada post sebelumnya tentang transportasi umum. Diulang lagi ya, LRT ialah transportasi rel seperti MRT, bedanya LRT memiliki kapasitas lebih kecil (LRT = light rail transit) dan melayani rute lebih sepi, sehingga cocok dijadikan angkutan pengumpan (feeder) untuk MRT.

Sebelum di Jakarta, LRT sudah ada di Palembang. Di Jakarta sendiri ada dua layanan LRT: LRT Jakarta dibawah Pemprov DKI dan LRT Jabodebek dibawah Kemenhub dan KAI. LRT yg baru diuji coba termasuk LRT Jakarta dengan rute Kelapa Gading - Velodrome (5 stasiun), nantinya akan diteruskan ke Dukuh Atas dan Kemayoran. LRT Jabodebek direncanakan beroperasi tahun depan dgn 3 rute: Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Jalur layang yg kalian temui di pinggir tol, Pancoran, dan Kuningan termasuk LRT Jabodebek. Nantinya akan diteruskan ke Palmerah, Grogol, dan Bogor. Kedua LRT ini akan bertemu di Dukuh Atas, bersama Commuter Line, MRT, KA Bandara dan TransJakarta.

Halte TJ Pemuda Rawamangun yg terintegrasi Stasiun LRT Velodrome 
Stasiun Velodrome dilihat dari skybridge penghubung dengan Halte TJ Pemuda Rawamangun 
Jalur LRT dilihat dari JPO Halte TJ Pulomas 

Sebenarnya LRT Jakarta direncanakan beroperasi saat Asian Games tahun lalu, tetapi seperti biasa, ngaret sampai tahun ini. Bisa dilihat rute LRT Jakarta melewati Velodrome dan Equestrian, yg merupakan tempat pelaksanaan Asian Games. Stasiun LRT Velodrome sudah terintegrasi TJ koridor 4 di Halte Pemuda Rawamangun. Sayangnya Stasiun LRT Pulomas dan Halte TJ Pulomas belum terintegrasi dan berjarak cukup jauh. LRT Jakarta menggunakan lebar rel standar (1.435 mm), tidak seperti KA, CL, MRT dan LRT Jabodebek yg menggunakan rel sempit (1.067 mm). LRT juga tidak menggunakan kabel atas, karena listrik berasal dari bawah (third rail).

Peron LRT di lantai 2. Terlihat lantai 3 di atas untuk menghubungkan kedua peron 
Secara default LRT memiliki 2 gerbong, yg dapat digabung menjadi 4. Jika hanya 2 gerbong LRT tidak terlihat seperti kereta yg biasanya panjang, melainkan seperti BRT gandeng. Makanya saat pertama kali naik LRT, muncul dalam benak: Jakarta sudah punya BRT, kenapa harus buat LRT? Biaya pembangunan BRT layang lebih murah dari LRT. Apalagi jika diteruskan ke Dukuh Atas, akan berimpit dgn TJ 4 (Dukuh Atas-Pulo Gadung). Tapi kalau dipikir-pikir, Singapura yg penduduknya 5 juta saja punya LRT, masa Jakarta mau ngandelin BRT terus? Sehinggga saya melihat LRT sebagai bentuk upgrade dari BRT (TransJakarta).

Stasiun Pulomas. Jalur LRT lebih rendah dibanding MRT, CL layang, dan TJ 13 

Stasiun LRT memiliki 3 lantai, namun berbeda dgn MRT dan CL layang, peron LRT berada di lantai tengah, bukan di lantai teratas. Lantai teratas digunakan untuk menghubungkan kedua peron dan fasilitas seperti Musholla (bisa dilihat pada gambar-gambar di atas). Jalur layang LRT memang lebih rendah dari MRT, CL layang, atau TJ 13. Jadi kalau arahnya benar, kita tinggal naik 1 lantai dan sampai di peron. Dengan begitu mendaki tangga LRT tidak se-melelahkan naik MRT atau CL. Yg membuat saya berpikir: kenapa jalur TJ layang (koridor 13) harus dibuat tinggi, tidak seperti LRT yg rendah? TJ 13 terkenal dgn haltenya yg sangat tinggi dan umumnya tidak memiliki eskalator. (TJ 13 sudah diulas di eps 6 "Karya Jokowi - Ahok - Djarot")

Melihat Jakarta Baru: Perubahan 3 Tahun

(Segera ditambahkan)

Comments

Popular posts from this blog

Bintang Neutron di Nidavellir (Avengers: Infinity War)

Arsip Instagram 19 Mei 2018 Sumber marvel-cinematic-universe-guide.fandom.com Sudah nonton Avengers: Infinity War? Masih ingat adegan di atas? Ya itu adalah adegan ketika Thor mendapat Stormbreaker, palu barunya, di Nidavellir. Nidavellir sendiri merupakan sebuah kota yg penduduknya bekerja sebagai pandai besi. Penduduknya disebut Kurcaci (Dwarf). Ada satu hal yg menarik mengenai Nidavellir, yaitu sumber energi untuk melelehkan besi-besi tersebut: sebuah bintang neutron. Bintang neutron (atau neutron star) sendiri adalah jasad bintang yg mati melalui proses supernova. Ketika bintang kehabisan bahan bakar, pembangkit energi (fusi nuklir) dalam bintang berhenti. Saat tidak ada lagi energi yg menahan bintang, gravitasi menguasai dan meruntuhkan bintang. Saking besarnya gravitasi, elektron dan proton pd bintang bersatu dan membentuk neutron. Sebab itu disebut bintang neutron. Pd keadaan ini, gravitasi ditahan oleh 'tekanan neutron terdegenerasi'. Namun bukan berarti fus

2020, Glass Plague & 2021, Period of Isolation

  You are at a coast, standing alone while staring the vast ocean. The sound of wave, cold breeze, and moon light accompany your present there. Something flying by catches your eyes. A sheet of fabric is being blown by the dawn wind, until it lands beside you. It is a mask. It has been a long time, huh? For the pandemic affecting all side of your life. You begin to recall the moment you were starting that year. How excited you were to do everything you want to do. Plan and dream were created for that year and beyond. You pushed your interest to be explored and developed. You were fascinated of what the new land had and offered to you. It went so well. Until, the first news arrived. "A new flu-like disease emerge in a city in the Far East" At first, you and other people overlooked it. Diseases come and go in the news every year. Humanity has advanced a lot since the history of pandemic. Sanitation, vaccines, antibiotics, modern medical technology, and a better understanding of

Cahaya — Fisika Modern #1

Sebelum mulai, Setiap nama tokoh biasanya diiringi dengan tahun. Tahun itu menunjukkan waktu tokoh menyampaikan teori atau melakukan eksperimen. Kalian bisa perhatikan kronologisnya Kalau ada yg ingin ditanyakan atau ada yg salah, silakan langsung reply Artikel ini mungkin agak panjang, jadi mohon bersabar dalam membacanya :) Apa itu cahaya? Berawal dari sebuah pertanyaan sederhana: apa itu cahaya? Ya, benda (atau bukan?) yang kita lihat setiap hari, setiap saat. Bahkan semua yang kita 'lihat' sebenarnya cahaya. Cahaya membawa informasi dari sekeliling kita, sehingga berperan besar sebagai penghubung pikiran kita dengan dunia luar. Tak heran pertanyaan "apa itu cahaya?" muncul di benak banyak orang selama berabad-abad. Namun tidak mudah untuk menjawabnya. Pierre Gassendi (1660an) dan Isaac Newton (1675) berpendapat cahaya adalah aliran partikel bernama "corpuscles". Karena merupakan partikel, cahaya akan terpengaruh gravitasi. Laplace bahkan be