Skip to main content

Keliling Jakarta eps 8 - Mengantar Kemerdekaan


Arsip Instagram 19-20 Agustus 2018

Dalam rangka HUT RI ke-73, seri Keliling Jakarta kali ini akan mengunjungi tempat-tempat yang ikut serta dalam mengantar kemerdekaan Indonesia. Tempat-tempat ini menjadi saksi bisu dalam perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia.

Museum Kebangkitan Nasional

Rangkaian kemerdekaan RI bukan dimulai saat peristiwa Rengasdengklok atau dibentuknya BPUPKI, tapi sudah dimulai sejak 20 Mei 1908, berdirinya Boedi Oetomo. Museum ini menjadi saksi bisu terbentuknya organisasi pergerakan pertama tersebut. Awalnya museum ini adalah Gedung STOVIA, FK UI nya zaman Belanda. Sebelumnya gedung ini diisi Sekolah Dokter Jawa. Sejak pelaksanaan politik etis, Belanda mengubah sekolah ini menjadi STOVIA yg berstandar negara Belanda. Dari sinilah lahir organisasi pionir, Boedi Oetomo, yg akhirnya memicu pergerakan bangsa melalui pemikiran.

Sejak pelaksanaan politik etis, pemerintah Belanda mencoba memajukan rakyat Indonesia. Salah satunya melalui pendidikan. Didirikanlah STOVIA, sekolah kedokteran untuk pribumi. Lulusan dari sekolah ini akan dijadikan dokter pemerintah. STOVIA dikenal sebagai sekolah yg berkualitas. Hal ini karena kedisiplinannya. Mahasiswa diwajibkan untuk berasrama dan memiliki aturan yg ketat mengenai nilai. Terbukti dari 700an yg bersekolah, hanya 160 yg berhasil lulus

Alat bantu pernapasan
Stetoskop
Saat ini gedung ini dijadikan Museum Kebangkitan Nasional. Museum ini menceritakan sejarah penjajahan mulai dari VOC, politik etis, berdirinya STOVIA dan Boedi Oetomo, hingga sejarah organisasi pergerakan seperti Sarekat Islam dan PI. Tidak semua saya bisa jelaskan, karena terlalu banyak poster tulisan di sini dan kalian juga pasti sudah tau beberapa sejarahnya. Di sini juga terdapat koleksi alat-alat kedokteran bekas STOVIA, seperti alat bantu nafas, stetoskop, alat rontgen, bahkan kerangka praktik. Jadi bagi kalian calon mahasiswa FK, disarankan untuk mengunjungi museum ini. Selain untuk mengetahui sejarah sekolah dokter, juga untuk meningkatkan semangat kalian untuk masuk FK!

📍Museum Kebangkitan Nasional, Kwitang (dekat Gambir)

Kramat Raya No 106

Mungkin alamat ini sering kalian dengar. Tempat ini adalah Indonesische Clubgebouw, tempat diumumkannya Sumpah Pemuda. Saat ini gedung ini menjadi Museum Sumpah Pemuda

 
Cerita di Museum Sumpah Pemuda merupakan kelanjutan dari Museum Kebangkitan Nasional. Dimulai dari munculnya organisasi daerah, seperti Jong Java dan Jong Sumatranen Bond. Kejadian ini memuncak pada Kongres Pemuda I dan II. Kongres Pemuda I dilaksanakan pada 15 November 1925 di gedung Lux Orientis (jujur saja saya agak susah mencari tau lokasi KP I ini dan baru tau ketika ke sini). Kongres Pemuda II dilaksanakan dua hari di tiga tempat: 27-28 Oktober 1928, di Gedung KJB, Gedung Oost-Java Bioscoop, dan Gedung Kramat Raya 106 ini. Di museum ini terdapat salinan undangan KP II, hasil putusan KP II, dan lagu Indonesia Raya dengan not baloknya yg besar dipasang di dinding! Ada juga sejarah mengenai lagu Indonesia Raya dan biola yg dipakai W.R. Supratman. Selain sejarah Sumpah Pemuda, terdapat pula sejarah gerakan Pramuka yg dulu disebut gerakan Kepanduan

Sebagai generasi "pemuda", sudah seharusnya kita melestarikan Sumpah Pemuda. Sudah bukan saatnya kita terpecah karena suku, agama, apalagi karena perbedaan pandangan politik. Ingat kita satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa!

📍Museum Sumpah Pemuda, Jl. Kramat Raya no. 106

Gedung Pancasila

Inilah Gedung DPR Hindia Belanda! Lalu mengapa termasuk gedung yg 'Mengantar Kemerdekaan'? Selain karena Volksvraad (Dewan Rakyat; DPR pada masa itu) menjadi sarana para pejuang menyuarakan kritikan pada pemerintah Hindia Belanda, Gedung Pancasila, sesuai namanya, merupakan tempat lahirnya Pancasila. Di sinilah tempat sidang BPUPKI. Salah satu tugas BPUPKI adalah menyusun dasar negara. Oleh karena itu setiap tahun dirayakan hari kelahiran Pancasila di sini, bukan di Istana Negara

Sayangnya Gedung Pancasila ini bukanlah museum dan terletak di dalam komplek kantor Kementerian Luar Negeri. Oleh karena itu kita tidak dapat melihat masuk ke dalam, hanya bisa melihat dari trotoar

📍Gedung Pancasila, Gambir

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Rumah siapakah ini? Ya, rumah ini adalah rumah sang lejen Laksamana Tadashi Maeda. Ia menjadi terkenal karena meminjamkan rumahnya menjadi tempat perumusan naskah proklamasi. Rumah dua lantai ini sekarang menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok). Di bagian depan dan belakang rumah ini terdapat halaman yg luas

Di lantai satu kita bisa melihat detik2 munasprok. Sepulang dari Rengasdengklok, sekitar 23.00, Soekarno dan para founding fathers tidak langsung merumuskan proklamasi. Mereka ke rumah Tadashi Maeda bermaksud meminta izin proklamasi. Maeda sendiri adalah Kepala Penghubung tentara AD dan AL Jepang. Maeda menganjurkan mereka untuk menemui Nishimura, Jendral AD Jepang. Kejadian ini berlangsung di ruang tamu. Mereka lalu pergi dan menemui Nishimura. Nishimura tidak mengizinkan proklamasi, karena Jepang telah terikat janji dengan sekutu. Pukul 3 pagi, r kembali ke rumah Maeda dan mengetahui balasan Nishimura, Maeda mundur ke kamarnya tidak ingin ikut campur. Namun ia mengizinkan rumahnya untuk digunakan. Dilaksanakan lah munasprok di ruang makan. (Kejadian selanjutnya dapan kalian lihat di buku sejarah Indonesia kelas 11). Setelah draft proklamasi tertulis, Soekarno menyerahkan kertas itu kepada Sayuti Melik untuk diketik di ruang pengetikan. Setelah selesai, naskah tersebut diumumkan di ruang utama. Seluruh hadirin menyetujui rumusan tersebut

Semua kejadian tersebut terjadi di lantai 1. Di lantai ini pula dijelaskan secara detil deskripsi ruangan2 tersebut seperti jumlah kursi, warna karpet, dan bentuk meja melalui layar interaktif. Di lantai 2, kita dapat melihat sejarah sejak dari penjajahan Jepang, pembentukan BPUPKI, proklamasi kemerdekaan, perang revolusi, hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia di KMB. Di sini kita juga bisa melihat profil tokoh-tokoh proklamasi, seperti Latuharhary, Ratulangi, dan BM Diah. Saat masih menjadi rumah maeda, lantai dua digunakan sebagai kamar Maeda, kamar sekretaris dan pembantu, kantor, dan ruang pribadi

📍Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jl. Imam Bonjol, Menteng

Monumen Nasional

(Repost? Gpp lah ya, yg penting caption nya beda). Monas. Kalau yg ini pasti sudah pada tau lah ya. Meskipun tidak terlibat secara langsung dalam kemerdekaan Indonesia, Monas ikut andil dalam menjaga peninggalan kemerdekaan. Di sini lah teks proklamasi asli dan bendera pusaka jahitan Fatmawati disimpan. Bagi yg ingin tau sejarah Indonesia secara lengkap, di bagian bawa Monas terdapat Museum Sejarah Nasional yg berisi banyak diorama memperlihatkan peristiwa yg terjadi selama sejarah Indonesia

Monas juga terletak di lahan hijau luas bernama Medan (/Lapangan) Merdeka, atau buku sejarah kalian menyebutnya sebagai "Lapangan Ikada". Awalnya proklamasi akan dilaksanakan di sini, namun untuk menghindari bentrok dengan tentara Jepang, hal tersebut dibatalkan. Proklamasi pun diadakan di .... Tunggu pada post selanjutnya! Pembahasan mengenai Monas dan Medan Merdeka akan diulas lebih dalam pada Keliling Jakarta episode Ring 1 Jakarta

📍 Monumen Nasional, Medan Merdeka, Jakarta Pusat

Taman Proklamator

Dan akhirnya semua itu memuncak pada kejadian sakral yg terjadi 73 tahun 3 hari yg lalu: Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau memproklamasikan di depan rumahnya, di Jl. Pegangsaan Timur no. 56. Namun saat ini sudah tidak ada lagi alamat Pegangsaan Timur no. 56, juga tidak ditemukan lagi rumah Soekarno. Sekarang jalan tersebut bernama Jl. Proklamasi dan di sana terhampar taman untuk mengenang peristiwa ini: Taman Proklamator. Di taman ini terdapat titik tepat Soekarno membacakan proklamasi. Dari taman-taman di Jakarta, kalian pasti tidak ngeh kalau ada taman ini

📍Taman Proklamator, Jl. Proklamasi, Menteng

Dari Museum Kebangkitan Nasional 

Begitulah rangkaian sejarah kemerdekaan Indonesia. Dari sana kita bisa mengetahui bahwa ada tempat-tempat yg ikut andil dalam 'mengantar' bangsa ini kepada kemerdekaan. Banyak di antaranya yg masih berdiri dan terawat, seperti Gedung Stovia, Kramat Raya 106, dan Rumah Tadashi Maeda. Sayang beberapa diantaranya sudah menghilang, seperti Gedung Oost-Java Bioscoop dan rumah Soekarno. Bagi yg kelas 11, sangat disarankan untuk mengunjungi tempat-tempat ini, karena sangat menunjang pelajaran sejarah kalian di sekolah. Bagi yg ingin tau lebih dalam sejarah negara ini atau rasa nasionalisme kalian sudah tipis, juga dianjurkan untuk mengunjunginya.

 
Selamat ulang tahun RI ke-73. Kemerdekaan bukan hanya perayaan semata, tapi harus kita tau pula sejarahnya, sehingga kita bisa memetik pelajaran dan menerapkannya saat ini pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa yg besar ialah bangsa yg menghargai jasa pahlawannya. Dan jangan lupa, Jas Merah!

Comments

Popular posts from this blog

Bintang Neutron di Nidavellir (Avengers: Infinity War)

Arsip Instagram 19 Mei 2018 Sumber marvel-cinematic-universe-guide.fandom.com Sudah nonton Avengers: Infinity War? Masih ingat adegan di atas? Ya itu adalah adegan ketika Thor mendapat Stormbreaker, palu barunya, di Nidavellir. Nidavellir sendiri merupakan sebuah kota yg penduduknya bekerja sebagai pandai besi. Penduduknya disebut Kurcaci (Dwarf). Ada satu hal yg menarik mengenai Nidavellir, yaitu sumber energi untuk melelehkan besi-besi tersebut: sebuah bintang neutron. Bintang neutron (atau neutron star) sendiri adalah jasad bintang yg mati melalui proses supernova. Ketika bintang kehabisan bahan bakar, pembangkit energi (fusi nuklir) dalam bintang berhenti. Saat tidak ada lagi energi yg menahan bintang, gravitasi menguasai dan meruntuhkan bintang. Saking besarnya gravitasi, elektron dan proton pd bintang bersatu dan membentuk neutron. Sebab itu disebut bintang neutron. Pd keadaan ini, gravitasi ditahan oleh 'tekanan neutron terdegenerasi'. Namun bukan berarti fus...

Jalan-jalan di Bandung

Arsip Instagram 25-28 Desember 2017 Trotoar Trotoar bukan cuman tempat buat jalan, tapi bisa jadi tempat nongkrong yang asik!! Banyak yang mengira bahwa trotoar itu cuman buat tempat jalan pedestrian (= pejalan kaki). Titik. Gak lebih. Tidak boleh ada apapun di atas trotoar, baik kendaraan, dagangan, bahkan pohon pun tidak boleh. Nah itulah yang membuat orang malas berjalan kaki. Daripada jalan kaki capek, bosen mendingan naik motor trus langsung gas. Padahal jika trotoar ditata dengan rapih, ternyata asik loh jalan di trotoar! Hal inilah yang saya rasakan di Bandung. Trotoarnya lebar-lebar, sekitar 4 meter. Walaupun begitu, kita harus berbagi dengan pohon-pohon. Tapi it's okelah, toh trotoarnya lebar. Lagipula pohon di sini telah ditata menjadi sejajar (segaris) dengan pohon lainnya, jadi kita gak perlu geser kanan kiri ketika berjalan. Pohon juga merindangkan dan menyejukkan udara. Foto di atas juga mematahkan asumsi bahwa trotoar hanya untuk berjalan saja. Di Kota...

Hakikat Pemilu dan Wakil Rakyat

Arsip Instagram 15 April 2019 Sumber aktual.com Selain presiden, lusa nanti kita juga akan melihat kertas ini dan memilih anggota legislatif yg sama pentingnya dgn presiden. Legislatif, atau parlemen, merupakan bentuk penerapan demokrasi yg dianut Indonesia. Sbg negara demokrasi dan republik, rakyat memegang kekuasaan tertinggi di Indonesia. Tapi kenapa kita sbg rakyat tidak merasa sebagai pemimpin? Ternyata kepemimpinan kita 'diwakili' oleh sebagian kecil rakyat yg kita sebut sebagai anggota legislatif. Karena itu mereka terkenal dgn sebutan 'wakil rakyat'. Hubungan antara rakyat dan wakil rakyat tidak seperti ketua dan wakilnya. Berikut ilustrasinya. Sebuah lembaga akan membuat seminar dgn mengundang sekolah2. Karena keterbatasan tempat, tidak semua siswa dapat ikut seminar tsb. Dipilihlah 20 org yg akan mewakili sekolah tsb. Diharapkan dgn ikutnya 20 org ini, seolah-olah seluruh siswa telah ikut seminar. 20 org ini akan menyampaikan isi seminar kepada teman2nya...